A. PENGERTIAN MUSIK TRADISIONAL
NUSANTARA
Musik tradisional nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh kepulauan dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat.Musik ini tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda.Musik nusantara lahir,tumbuh,dan berkembang di seluruh wilayah nusantara.Musik nusantara juga mengalami pasang surut seirama budaya setempat.Pasang surut musik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sbb:
1. Musik tradisional nusantara tumbuh dan berkembang di daerah setempat,sehingga bahasa yang digunakan juga berasal dari daerah tersebut.Oleh karena itu,orang dari darah lain kesulitan memahami isi syairnya.
2.Daerah lain merasa tidak memiliki musik nusantara,melainkan musik tersebut hanya dimiliki masyarakat daerah setempat.
3.Musik nusantara berkembang atau tumbuh seirama dengan konteks sosial budaya setempat.
Penyebab musik nusantara tidak merata karena masyarakat setempat kurang mendukung atau merespons musik yang ada.Akibatnya,musik daerah kurang populer diberbagai wilayah kepulauan.
B. JENIS MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA DAERAH JAWA BARAT
Musik tradisional nusantara selain merupakan kekayaan bangsa,juga menunjukkan identitas suatu daerah.
Musik tradisional nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh kepulauan dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat.Musik ini tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda.Musik nusantara lahir,tumbuh,dan berkembang di seluruh wilayah nusantara.Musik nusantara juga mengalami pasang surut seirama budaya setempat.Pasang surut musik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sbb:
1. Musik tradisional nusantara tumbuh dan berkembang di daerah setempat,sehingga bahasa yang digunakan juga berasal dari daerah tersebut.Oleh karena itu,orang dari darah lain kesulitan memahami isi syairnya.
2.Daerah lain merasa tidak memiliki musik nusantara,melainkan musik tersebut hanya dimiliki masyarakat daerah setempat.
3.Musik nusantara berkembang atau tumbuh seirama dengan konteks sosial budaya setempat.
Penyebab musik nusantara tidak merata karena masyarakat setempat kurang mendukung atau merespons musik yang ada.Akibatnya,musik daerah kurang populer diberbagai wilayah kepulauan.
B. JENIS MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA DAERAH JAWA BARAT
Musik tradisional nusantara selain merupakan kekayaan bangsa,juga menunjukkan identitas suatu daerah.
Di Jawa
Barat terdapat beberapa musik nusantara yang tumbuh dan mempunyai ciri khas
tersendiri .Keanekaragaman ini dapat dilihat dari instrumen dan lat musik yang
digunakan.Musik nusantara yang tumbuh di daerah Jawa Barat antara lain sbb:
(a) Angklung
(a) Angklung
Angklung terbuat dari potongan bambu yang
dikerat.Cara memainkannya dengan digoyangkan.Setiap angklung terdiri atas
dua,tiga,atau empat potong bambu.Berdasarkan sejarahnya angklung berfungsi
untuk memeriahkan pesta menuai padi di sawah,mengarak pawai padi sebelum
dimasukkan ke lumbung,dan untuk mengiringi upacara adat Sunda.
(b) Calung
(b) Calung
Calung terbuat dari bambu yang dikerat.Teknik permainannya dengan
dipukul.Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonis yang berlaras
slendro dan berkembang ke laras pelog.Alat musik calung semakin lama semakin
berkembang seirama dengan tradisinya.Calung berkembang menjadi berbagai
macam,misalnya calung gembang,calung gamelan,dan calung jingjing.
Arumba diperkirakan sudah ada sejak 1960-an di
Provinsi Jawa Barat, dan seperti yang telah diuraikan di atas Arumba merupakan
salah satu alat musik yang menjadi ciri khas Provinsi Jawa Barat.
Katanya
ditahun 1960-an tersebut terdapat Group Musik yang di pimpin oleh Raden Roesadi
atau juga dikenal dengan nama Yoes Roesadi dan beberapa rekannya, mereka
menambahkan secara khusus alat musik angklung untuk instrumen ensemblenya.
Pentas demi pentas mereka lakoni dan pada saat mereka sedang menaiki truk untuk
mengadakan pentas di Kota Jakarta secara tidak sengaja mereka menemukan ide
unntuk memberi nama Group Musik mereka menjadi Group Musik Aruba yang memiliki
kepanjangan Alunan Rumpun Bambu.
Kemudian
sekitar tahun 1968, Muhamad Burhan di Cirebon membentuk grup musik yang
bertekad untuk sepenuhnya memainkan alat musik bambu. Mereka memakai alat musik
lama (angklung, calung), dan juga berinovasi membuat alat musik baru (gambang,
bass lodong). Ensemble ini kemudian mereka beri nama Arumba (Alunan Rumpun
Bambu).
Sekitar
tahun 1969, Grup Musik Aruba juga mengubah nama menjadi Arumba, sehingga timbul
sedikit perselisihan istilah arumba tersebut. Dengan berjalannya waktu, istilah
arumba akhirnya melekat sebagai ensemble musik bambu asal Jawa Barat
Di
antara waditranya terdapat seperangkat angklung yang bertangga nada diatonis,
karena memang musik arumba ini merupakan perkembangan dari musik angklung yang
sudah sejak lama terdapat di Jawa Barat ini.
Terdapat
pula gambang dengan berbagai macam fungsinya. Selain menyajikan instrumentalia,
musik ini pun dapat mengiringi nyanyian. Lagu-lagu yang di sajikannya bukan
saja lagu-lagu yang ada di Jawa Barat saja, yaitu lagu-lagu daerah Jawa Barat,
bahkan lagu-lagu pop dan dangdutan pun dapat di sajikan. Juga lagu yang di
ambil dari luar daerah Jawa Barat bahklan lagulagu asing (barat).
Di
pertunjukkan di atas pentas atau di arena terbuka dalam sebuah ruangan. Para
pemainnya berdiri, kadang-kadang mereka memperagakan gerakan-gerakan kecil
seolah-olah menari atau joged.